
Halo, selamat datang di Atourin! Kami bisa menjawab semua pertanyaanmu.
Lian Hawang / Air Goa, maluku tenggara
07:00 - 17:00 WIT
Tersedia dalam Bahasa
Minimum pemesanan 1 tiket
0 kali dipesan
Informasi Detail
Deskripsi Aktivitas
Gua Hawang di Maluku merupakan salah satu destinasi wisata mengagumkan yang terletak di Pulau Kei Kecil, tepatnya di Desa Letvuan, sekitar 15 kilometer dari Tual, ibu kota Maluku Tenggara. Gua ini dikenal sebagai destinasi wisata yang cukup tersembunyi, tapi memiliki mitos menarik di belakangnya yang akan membuat perjalanan kamu semakin menarik. Air di gua ini berasal dari aliran mata air Evu, mata air terbesar di Kepulauan Kei. Terhubung lewat sungai bawah tanah, dan tersambung ke lautan. Kedalaman air di dalam gua 1-3 m tergantung kondisi pasang surut.
"Hawang" dalam bahasa lokal bermakna arwah atau setan. Konon banyak hantu yang bersemayam di sini. Legendanya, batu atau stalagmit yang menonjol di tengah kolam di dalam gua dulunya itu adalah seorang pemburu yang sedang memegang tombak, sementara 2 batu yang lebih rendah dan kecil di sebelahnya adalah 2 ekor anjingnya. Konon pemburu ini pergi berburu babi hutan ditemani 2 anjingnya. Lantas babi yang diburu tiba-tiba lenyap saat masuk gua. Karena kelelahan dan haus, si pemburu dan 2 anjingnya pun minum air gua yang ternyata sangat pahit. Si pemburu marah dan keluarlah sumpah serapah dari mulutnya. Kata-kata kotor yang keluar dari mulut si pemburu membuat roh penunggu gua marah, kemudian mengutuknya menjadi batu.
~
Hawang Cave in Maluku is one of the amazing tourist destinations located on Kei Kecil Island, precisely in Letvuan Village, about 15 kilometers from Tual, the capital of Southeast Maluku. This cave is known as a fairly hidden tourist destination, but it has an interesting myth behind it that will make your trip even more interesting. The water in this cave comes from the Evu spring, the largest spring in the Kei Islands. Connected via an underground river and connected to the ocean. The depth of the water in the cave is 1-3 m, depending on the tidal conditions.
"Hawang" in the local language means spirit or devil. It is said that many ghosts reside here. The legend is that the rock or stalagmite protruding in the middle of the pool in the cave used to be a hunter holding a spear, while the 2 lower and smaller rocks next to it were his 2 dogs. It is said that this hunter went hunting wild boar accompanied by his 2 dogs. Then the boar he was hunting suddenly disappeared when he entered the cave. Because he was tired and thirsty, the hunter and his 2 dogs drank the cave water, which turned out to be very bitter. The hunter was angry and swearing came out of his mouth. The dirty words that came out of the hunter's mouth made the cave guard's spirit angry, then cursed him to become a stone.
Jangan lupa membawa:
~
Harap Diperhatikan
Informasi Tambahan
Atourin Regenerative Tourism Initiative
Aktivitas wisata ini akan mengeluarkan emisi karbon sebesar 1 KgCO2e. Dalam rangka Carbon Offsetting (menyeimbangi jejak karbon), kamu harus melakukan penanaman sebanyak 1 pohon. Biaya Carbon Offsetting akan digunakan untuk penanaman pohon di destinasi wisata yang kamu kunjungi, biaya penyeimbangan karbon tersebut sudah termasuk biaya bibit pohon dan perawatan pohon untuk 1 tahun ke depan.
Mari mendukung gerakan pariwisata regeneratif bersama Atourin. Travel More, Sustain More.
Belum ada ulasan
Tentang Mitra
Harga mulai dari
Rp 2.500